Allahu akbar,
Allahu akbar, Allahu akbar! Betapa dahsyat Allah menyematkan kejeniusan di
dalam diri manusia. Dengan kejeniusan tersebut, para ilmuwan mampu
menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Melalui kejeniusan itu pula,
para ilmuwan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan lebih mendalam. Berbicara
masalah ilmuwan, mungkin hanya filsuf barat aja yang kita kenal selama ini.
Bagaimana jika sobat saya tanya tentang penemu huruf braille? Pasti jawabannya
Louis Braille! Namun, tahukah kalian kalo sebetulnya para ilmuwan islam
sudah jauh lebih maju dibanding filsuf eropa? Apa bukti dari semuanya? Silahkan
baca "Tujuh Ilmuwan Islam yang Menggemparkan Dunia" versi Jari-Jari
Lia!
1. Ibnu Sina (Avicenna), Sang Bapak Pengobatan Modern
1. Ibnu Sina (Avicenna), Sang Bapak Pengobatan Modern
Di barat, nama Ibnu Sina disamarkan menjadi Avicenna. Ia lahir di Persia
dan dikenal sebagai "Bapak Pengobatan Modern". Ilmuwan yang
juga dokter ini sangatlah produktif dalam menulis buku tentang pengobatan.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah Qanun Fi Tib yang
menjadi rujukan dunia kedokteran dunia hingga saat ini (keren!). Kehebatannya?
Tak usah ditanya. Ilmuwan eropa, George Sarton bahkan mampu menyebut
Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling
terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu".
2. Al - Khawarizmi, Master of Aljabar and Algoritma
Muḥammad bin
Mūsā al-Khawārizmī atau biasa dikenal dengan nama Al Khawarizmi lahir di
Khwārizm (Uzbekistan) sekitar tahun 780. Ilmuwan islam ini sangat ahli dalam
ilmu matematika, astronomi, astrologi dan geografi. Namun, Al-Khawarizmi sangat
termasyur dengan kecerdasannya di bidang matematika. Terbukti, Ia mampu
menemukan solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat yang biasa disebut aljabar. Selain
itu, beliau juga mampu menemukan solusi logaritma (kata logaritma adalah
latinisasi algorismi dari al khawarizmi). Khawarizmi pun berhasil membuat buku
berjudul Al- Jabr. Saking terkenalnya, nama beliau bahkan diserap dalam
bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang
berarti digit.
3. Abu Musa
Jabir bin Hayyan (Geber), Perintis Hukum Perbandingan Tetap
Siapakah penemu
hukum perbandingan tetap? Pasti sobat akan menjawab Louis Proust orangnya.
Namun, tahukah kalian kalo hukum ini sudah dirintis terlebih dahulu oleh Abu
Musa Jabir bin Hayyan? Baiklah, mari kita mengenalnya lebih dekat. Abu Musa
Jabir bin Hayyan lahir di Irak pada tahun 750. Sampai pada akhir
hayatnya, Ia memberikan sumbangan pemikiran yang sangat berguna dalam
ilmu kimia. Jabir pun membuat beberapa buku mengenai ilmu kimia. Satu
diantaranya adalah Kitab Al-Kimya yang diterjemahkan oleh ilmuwan Inggris
menjadi The Book of the Composition of Alchemy (Marvelous..Marvelous!)
Ups, baru tiga nih yang ke posting. Mau tahu lagi siapa
aja ilmuwan islami yang menggemparkan dunia? Tunggu lanjutannya after the next
post. So, tetep pantengin Jari-Jari Lia! Jangan lupa isi buku tamu ya Sobat!
To be continued...
0 komentar:
Posting Komentar