The
most lucky day that really happened in my life! Yap, mungkin itu satu Kalimat yang
bisa terucap untuk mengomentari semua rezeki yang bisa didapat hari ini. Those are
about almamater, dua potong domino, sampai muridku yang ngambek dan baru mau
belajar setengah jam setelahnya.
Selasa, 14 Januari 2014
Rezeki Hari Ini
Bermula
dari matahari yang entah kenapa bisa senyum tiga jari hari ini, tidak seperti
biasanya yang murung dan selalu cemberut mendung. Harus berputar-putar mencari
sesuatu yang bisa dimakan sembari menunggu cucian
payable yang lagi direndam begitu aja. Setelah urusan ibu-ibu itu clear
langsunglah menjemput rejeki satu persatu.
Sekre
BEM jadi tempat persinggahan pertama. Sua Mas Rino dan satu lagi staff pora (ga
tahu namanya gue) langsunglah beberes jas almamater yang numpuknya segunung. Walaupun
masih junior, rada sedikit ngatur senior
lah(maaf ya mas). Komando ini or itu.
“pelajaran
no 1: lancarkan sedikit improvisasi agar bisa mengatur senior”
everything
has done finally. Tapi, kita masih stay sampai matahari hampir pulang ke
kostannya. Setelah sekian lama, gak tahu siapa yang nyeletuk, salah satu
manusia berkerudung pink ada yang nyeletuk minta domino. Ya kebetulan hari
selasa, promo lah. Karena ada senior yang sekiranya gak bermasalah sama urusan
dompet, ya berkorban lah buat beli itu empat kardus domino yang berasa banget
buat mengganjal perut (Thank’s Mas Rino). So far, hampir nyerah nunggu mas Rino
balik, laparnya berasa udah meleleh. Tapi, untungnya masih beriman dan beramal
soleh terhadap gratisan. Akhirnya, nyomot dua pizza dan pulang dengan tenang ke
kostan.
“pelajaran
no 2: lebarkan sayap hingga ke senior untuk selalu ngirit pengeluaran makan”
Finally,
di kostan Cuma ngaca pakai jas almamater dan cabut ke Lotte, niatnya liat-liat
sepatu tapi ngambil breadtalk juga buat dibawa pulang. Setelah jam tanga
menunjukkan jam tujuh, langsunglah ke Mawar buat ngajarin Kayra dan Anin. Nikmatnya,
Anin harus nyubit si Kayra dan itu bikin dia ngambek setengah mati. Gak main-main,
ngambeknya setengah jam. Jam delapan baru bisa ngajarin dia, selebihnya, dia
pinjam handphone-ku buat main pou. Ngajarin kayra ngapalin perkalian enam tuh
berasa mencari air di tengah padang pasir banget! Perjuangan setengah mati. Sebelum
aku pulang, kayra dan anin pun baikan, dan mereka tidur bareng seperti biasa.
Hence,
benar-benar rezeki ya hari ini. saya mungkin sedang berusaha tidak berani
mengatakan kata capek untuk menanggapinya. Semuanya mungkin membikin peluh dan
sebagainya, memngingatkan pada seseorang pula. Tapi, kalo kata temen sekamar, ya udah lah ya, nikmatin aja! Toh namanya
juga rejeki, ya kan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar